Setelah Sophie menutup pintu gerbang, dia buru-buru membuka
amplop itu. Di dalamnya hanya ada secarik kertas yang tidak lebih besar
daripada amplopnya sendiri. Bunyinya, siapakah
kamu?
Paragraf di atas merupakan sebuah kutipan novel filsafat ini, protagonis Sophie Amundsend, gadis berusia
14 tahun, memulai mengarungi hidupnya secara ‘sadar ‘. Sebuah pertanyaan
singkat yang melahirkan serangkaian
pertanyaan radikal sebagai upayanya memahami realitas kehidupan (lebenswelt) pada umumnya, dan membuat Sophie
sesekali secara subjektif memiliki pandangan tentang kehidupan itu sendiri (erlebnisse).
Jostein Gaarder, penulis novel, secara cermat membedah dan
menguak kompleksitas serangkaian teori para filsuf dengan menggunakan pisau
keluguan serangkaian pertanyaan Sophie. Pertanyaan-pertanyaan
yang selalu bersanding jawaban yang sederhana, memikat dan dengan tetap tidak
kehilangan substansi, apalagi berapologi, mengingat objeknya (mukhatab) adalah Sophie. Inilah yang
kemudian secara eksplisit ditawarkan dalam novel ini, yaitu menegasikan kesan
kompleksitas filsafat untuk dipahami.
Karena secara garis besar novel ini bercerita tentang
sejarah perkembangan filsafat, pula pola penulisan berbentuk sebuah novel, maka
dua hal tersebut semakin membuat subjektifitas pengarang cukup dominan. Dalam beberapa
hal, penulis memiliki kesamaan pandangan dengan penulis Barat pada umumnya
dalam menarasikan sejarah perkembangan filsafat.
Penulis melewatkan potret periode Abad Pertengahan, di mana
kontribusi filsuf dan Ilmuwan muslim betapa telah berjasa besar mengantarkan
bangsa Eropa keluar dari zaman kegelapan.
Meski begitu, hal tersebut tidaklah menjadikan novel ini bukan ‘barang
hilang’ untuk diraih dan dimiliki guna memperkaya khazanah keilmuan dari mana
saja ia ditemukan.
Dunia Sophie dicetak pertama kali pada tahun 1991 dalam
bahasa Norwegia dengan judul Sofie’s
Verden, meski begitu novel ini tetap terasa segar untuk dibaca. Hingga
kini, novel tersebut telah diterbitkan
ke dalam lebih dari 30 bahasa di seluruh dunia.
Penyajian menu filsafat dalam bentuk novel merupakan cara
yang unik, tidak seperti umumnya buku-buku filsafat yang berbentuk buku modul.
Memudahkan memahami sejarah filsafat berdasarkan urutan zaman para tokoh filsuf
di dunia, mulai dari awal perkembangan sejarah filsafat, tokoh, dan paham
filsafat sejak dari zaman Yunani hingga abad dua puluh.
Filsafat, di samping sebagai cikal-bakal dari ilmu
pengetahuan, juga merupakan metode berpikir (method of thought). Karena inti dari filsafat adalah berpikir,
yakni berpikir yang kritis, rasional, analitis, sistematis dan radikal. Maka
banyak hal yang dijumpai dan dihadapi semua manusia yang perlu ditanyakan,
diragukan, dan kemudian dipikirkan.
Di tengah arus
kehidupan kini yang bergenre konsumeris, pragmatis, dan materialistis, Dunia
Sophie ini bagus dibaca siapa saja sebagai alternatif memaknai kehidupan,
laiknya yang dilakukan Sophie . Novel ini baik pula menjadi buku pengantar bagi
yang ingin mendalami disiplin keilmuan seperti: psikologi, bahasa, sastra,
seni, budaya, sejarah, filsafat dan lainnya.
Judul Buku : Dunia Sophie, Sebuah Novel Filsafat
Teks Asli : Sophie’s Verden (Norwegia), Sophie’s World (Inggris)
Penulis : Joestin Gaarder
Penerjemah : Rahmani Astuti
Penyunting : Yuliani Liputo dan Andityas Prabantoro
Penerbit : Penerbit Mizan
Cetakan : Edisi Gold, Cetakan III, Mei 2011
Tebal : 800 halaman
ISBN : 978-979-433-574-1
0 komentar:
Posting Komentar