![]() |
Gilang Logika Galang Kreasi: "Getaran musik reggae penuh cinta" |
“Kita mau ganja ini kembali kepada statusnya seperti dulu lagi,” tutur Gilang. Sembari bercerita, Gilang senantiasa tersenyum tipis, sesekali ia melayangkan pandang ke depan. Tenang. “Kita ingin masyarakat Indonesia mampu melihat secara objektif keberadaan ganja di negeri ini,” lanjutnya.
Bergabung dan
menjabat sebagai Humas di Komunitas Ganja’sMART, pria pecinta musik reggae ini
telah berkali-kali melakukan sosialisasi legalitas tumbuhan yang akrab disebut
hemp itu, baik kepada masyarakat maupun pemerintah. Dalam aksi kampanye
legalisasi ganja, Gilang merangkul berbagai elemen masyarakat menghimpun suara
dengan cara mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Hampir semua
komponen yang ada pada tumbuhan ganja itu bermanfaat. Mulai dari kesehatan,
arsitektur bangunan, kerajinan tangan, tali temali, hingga konservasi hutan di
Indonesia. “Jika dipakai dengan kadar berlebih ganja memang memabukkan, jika
berlebihan, ya, berbahaya, apapun itu,” tutur pria berzodiak Taurus yang juga
anggota Lingkar Ganja Nusantara (LGN) tersebut.
Mahasiswa
Fakultas Ushuluddin, Jurusan Akidah Filsafat ini, selain aktif menyosialisakan
ganja, ia juga banyak aktif mengedukasi penyandang ODHA dan pecandu narkotika.
“Mereka sama dengan kita, tak perlu dijauhi,” katanya. “Gua banyak belajar
hidup dari semangat dan optimis mereka untuk hidup”.
Dalam upayanya
menanggulangi ODHA dan pecandu narkotika, Gilang menggunakan tumbuhan ganja
untuk mengobati mereka. “Teman gua, ODHA, saat pengobatan medis konvensional nggak
bisa lagi ngobatin, sampai sekarang masih hidup meski di dalam otaknya infeksi
karena tumbuh banyak bisul, ganja memperkuat sistem imun tubuh manusia, ia
punya kadungan zat neoru protection,” katanya.
“Reggae Jalan
Hidupku”
Tidak hanya
berkutat di kancah akademis, aktivis dan sosial. Pria kelahiran 6 Mei 1989
tersebut juga aktif di bidang musik. Ia seorang pecinta musik reggae. Baginya,
reggae banyak menginspirasi setiap alur kehidupannya. “Reggae menebar kasih,
setiap baitnya mengandung pesan mendalam tentang perdamaian,” katanya.
Menurut vokalis
band Chain Lova RR tersebut, aliran musik reggae mempunyai sisi historis yang
panjang dan berbeda dengan ragam musik lainnya. Reggae mengandung unsur
filosofi yang dalam. Dalam perjalanannya, menurutnya, di beberapa negara di
Afrika reggae membawa misi perdamaian, pembebasan dan kemerdekaan terhadap
situasi sosial penduduk setempat.
Ia tampak
bersemangat ketika berkisah tentang reggae terutama sejarah Rastafarian.
Dia mengatakan dirinya adalah penganut
agama Islam Rastafarian. Ia melihat adanya persamaan pada dua ajaran tersebut.
“Ajaran Rasta itu adalah kasih sayang, sama seperti dalam konsep Islam, rahmatan
lil ‘alamin,” katanya. “Ayat-ayat reggae penuh unsur kemanusiaan, transaksi
cinta dan getaran perdamaian.”
Saat ditanya
tentang harapan dan cita-citanya, ia mengatakan ingin bangsa ini pintar, membangun kesadaran serta melakukan segalanya
bukan dasar paksaan. Dia juga mempunyai impian tidak ada lagi terjadi tindak
kekerasan terjadi di Indonesia dan masyarakat dapat hidup bersama dalam
perbedaan. “Cita-cita gua di negeri ini nggak ada lagi orang menderita. Kita
semua hidup dalam kasih sayang meski berbeda-beda. Seperti pelangi,” ujarnya
sembari tersenyum.
0 komentar:
Posting Komentar