Sabtu, 08 Juni 2013

Nilai

Seringkali, aku menganggap bahwa nilai akademik itu bukanlah hal terpenting dalam kegiatan belajar, melainkan sikap dan pola pikir.
Nilai atau ilmu?


 Tak terhitung sudah aku melihat orang-orang dengan kemampuan akademik di atas rata-rata hanya menjadi 'bawahan'. Jurusan elit pun juga bukan jaminan. Dulu aku pernah berkenalan dengan seorang satpam di salah satu bank. Ia bertitel SE!

Hal tersebut kukira memang galib dijumpai. Realitas paradoks di Indonesia yang harus dihadapi dengan lapang dada sembari berujar "Ya!".

Usai mempresentasikan makalah hasil pembacaanku terhadap Wittgenstein II, Rabu (5/6), berjudul "Language Games: Sebuah Upaya Memahami Al-Qur'an", kulihat dengan mata kepalaku sendiri Pak Dosen memberi nilai ujian akhir semester ini A.

Anggapanku bahwa nilai bagus itu biasa saja--nggak penting, sehingga bukanlah suatu hal yang istimewa, sedikit luntur karena aku merasa senang sekali.

Mengenai Saya

Foto saya
I am a longlife learner. Colleger of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010, Faculty of Usul al-Din, Department of Theology and Philosophy.