Sabtu, 17 Agustus 2013

Merdeka

Apa yang membuat sebuah bangsa dapat merumuskan masa depannya? Kukira, salah satunya adalah sejarah. Benar kiranya jika Bung Karno mengatakan jangan sekali-kali melupakan sejarah, dan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Inilah momentum yang justeru menggugahku menjelang hari ulang tahun kemerdekaan ke-68, yakni mengintip sejarah Indonesia, tenimbang upacara seremonial belaka.

Bulan puasa lalu aku menjadi sempat "mahasiswa" Universitas Indonesia. Waktu itu aku mengikuti, kalau benar, mata kuliah Sejarah Asia Tenggara. Sebenarnya segan juga, sih. Takut kalau ketahuan ada mahasiswa luar yang ikut belajar di kelas. "Tenang aja, Kak. Aman, kok. Dosennya nggak kenal wajah mahasiswa," kata Mumu. Akhirnya, akupun mengikuti perkuliahan semester pendek itu.

Selasa, 06 Agustus 2013

Tuhan

Adakah simbol, gambar, atau bahasa yang
bisa memenjarakan-Mu ke dalam "penjelasan", Han?
Selamat pagi, Tuhan. Sekitar 2 hari lagi, kalau tidak salah, umat Islam akan berlebaran. Aku sebagai manusia yang terlahir dari keluarga muslim; tumbuh dan besar dalam negara dan kebudayaan muslim, “mau tak mau” ikut hanyut dalam festival Ramadhan kali kesekianku ini.

Seiring berjalannya waktu, aku sedikit tersadar banyak hal selama ini kusalahapahami tentang diri-Mu. Susah rasanya menjabarkannya. Ah, Kau ini…dasar. Gemar membuat manusia penasaran. Dalam sebuah hadits qudsi, Kau katakan bahwa diriMu itu “harta karun yang terpendam” lantas Kau persilakan hamba-Mu menemukan-Mu.

Mengenai Saya

Foto saya
I am a longlife learner. Colleger of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2010, Faculty of Usul al-Din, Department of Theology and Philosophy.